"Tentara Nasional Indonesia masih ada, kuat, dan bahkan menguasai wilayah Indonesia.
Merdeka!!!" - Jenderal Soedirman
Judul film: Jenderal Soedirman
Sutradara: Viva Westi
Pemeran:
- Adipati Dolken (Soedirman)
- Ibnu Jamil (Tjokropranolo)
- Mathias Muchus (Tan Malaka)
- Baim Wong (Soekarno)
- Nugie (Mohammad Hatta)
- Indonesia
- Inggris
- Belanda
- Jawa
Film "Jenderal Soedirman" menceritakan tentang seorang panglima Tentara Nasional Indonesia pertama bersama pasukannya ketika melakukan perang gerilya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Berawal dari Belanda yang mengkhianati perjanjian Renville dengan menyerang secara mendadak ke Yogyakarta membuat TNI harus berperang gerilya yang di bawah pimpinan Jenderal Soedirman yang pada saat itu sedang sakit keras dan dalam memimpin perang gerilya dia dibawa dengan tandu. Selain itu, Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, dan beberapa pejabat negara lainnya diasingkan ke Bangka. sehingga Belanda mengumumkan kepada dunia bahwa republik Indonesia sudah tidak ada dan perlawanan dari TNI tidak berpengaruh apapun.
Di tengah hutan, Panglima Besar Jenderal Soedirman mengumumkan bahwa "Tentara Nasional Indonesia masih ada, kuat, bahkan menguasai wilayah Indonesia. Merdeka!!!". Para tentara Belanda berusaha menangkap Jenderal Soedirman hidup atau mati.
Perang Gerilya yang dilakukan oleh Jenderal Soedirman dan pasukannya berpindah-pindah dengan sangat cepat sehingga membuat konsentrasi pasukan Belanda terpecah bahkan kehabisan logistik.
Beberapa kali Jenderal Soedirman hampir tertangkap tapi, selalu gagal.
Hingga pada suatu hari, Jenderal Soedirman dan pasukannya dikepung oleh pasukan Belanda. Namun di saat itu, Jenderal Soedirman memerintahkan pasukannya untuk tetap tenang dan mulai berzikir. Jenderal Soedirman dan pasukannya yang menggunakan sarung dan berzikir tidak dapat dikenali oleh pasukan Belanda walaupun seorang mata-mata mengatakan bahwa itu adalah Jenderal Soedirman yang sedang menyamar namun tentara Belanda justru tidak percaya dan malah menembak mata-mata itu.
Dengan strategi yang jitu dan tepat sasaran, TNI dan rakyat Indonesia bersatu dan akhirnya berhasil menguasai keadaan dan medan perang.
Strategi perang gerilya Jenderal Soedirman diakui dunia sebagai taktik perang gerilya terbaik
Kelebihan: Menurut saya, film ini sangat bagus karena banyak pesan moral yang dapat direnungkan mulai dari tanggung jawab dan semangat untuk membela kebenaran dalam keadaan apapun, keikhlasan dan pengkhianatan yang akan ada balasannya masing-masing, serta hal yang paling bermakna adalah selalu berdo'a dan berzikir karena Allah Subhanahu wa Ta'ala yang akan melindungi kita.
Kekurangan: Saya rasa yang berperan sebagai Presiden Soekarno, masih sedikit kurang dapat dengan karakter aslinya, misanya caranya menanggapi lawan bicara.
Secara keseluruhan, film ini sangat bagus untuk disaksikan oleh masyarakat Indonesia. Selain untuk mengingat sejarah dan para pahlawan yang pernah menjadi bagian dari kemerdekaan Indonesia, film ini juga menjadi faktor pendorong rasa nasionalisme pada jiwa masyarakat Indonesia.
Selamat membaca untuk menyaksikan :)
ReplyDeletePerang Gerilya inilah yang membantu Serangan Umum 1 Maret 1949 dan memperkokoh kekuatan diplomasi Soekarno-Hatta di meja perundingan.
ReplyDelete